Keberlanjutan

Keberlanjutan

Elephant at Padang Sugihan

Tanggung Jawab dan Usaha Berkelanjutan di Semua Kegiatan Operasional

 

Dalam rangka menjaga kondisi lingkungan, Perseroan menjalankan operasi usaha dengan diawasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia di tingkat pusat dan daerah, suatu badan pemerintah yang bertanggungjawab atas implementasi dan pengawasan peraturan dan kebijaksanaan terhadap lingkungan hidup. Perseroan melakukan tanggung jawabnya dengan baik, dengan memberikan perhatian yang serius pada minimalisasi dampak proses produksi terhadap lingkungan.

Komitmen menjaga lingkungan selaras dengan Sustainability Roadmap Vision 2020 (SRV2020) yang diluncurkan Perseroan melalui APP Sinar Mas pada tahun 2012. Visi 2020 ini merupakan strategi keberlanjutan dan tata kelola perseroan yang komprehensif di semua lini operasi. Perseroan juga terus mendukung upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) melalui strategi Visi 2020. Visi 2020 mencakup isu-isu penting seperti sumber serat kayu perseroan, kegiatan konservasi dan restorasi hutan alam, pemenuhan hak asasi manusia, sampai dengan manajemen emisi dan limbah. Pada 5 Februari 2013, sebagai perkembangan dari Sustainability Roadmap Vision 2020. Perseroan melalui APP Sinar Mas mengeluarkan Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy) untuk melindungi hutan alam di mana pemasok serat kayu perseroan beroperasi. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan tidak adanya praktek deforestasi dalam seluruh rantai pasokan kayu Perseroan. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh rantai pasokan kayu. Perseroan melalui APP Sinar Mas bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk memantau penerapan kebijakan dan pencapaiannya.

Proses implementasi dan target yang dicanangkan pada SRV2020 sudah hampir tercapai semua di tahun 2020. Perseroan telah mempersiapkan Sustainability Roadmap Vision 2030 yang merupakan pengembangan dari SRV2020 yang disusun melalui proses konsultasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk diantaranya konsultan, akademisi dan pemerintah. Perseroan telah meluncurkan Sustainability Roadmap Vision 2030 di tahun 2020.

Aspek-aspek lingkungan telah dikelola dan dipantau secara periodik sesuai persyaratan dokumen AMDAL. Perusahaan juga telah menerapkan standar internasional dibidang pengelolaan lingkungan melalui ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia memiliki suatu sistem sertifikasi multi level yang didasarkan pada persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Berdasarkan hasil evaluasi di tahun 2020, pabrik OKI memperoleh peringkat Biru, yang menunjukkan bahwa pabrik telah memenuhi semua peraturan pemerintah yang terkait dengan lingkungan hidup.

Perseroan juga telah menjalankan program “3 R” yang merupakan program pengelolaan limbah dengan prinsip reduce, reuse, recycle. Perseroan menjalankan kebijakan manajemen limbah untuk mengurangi polutan. Untuk mengurangi polutan, sistem pengolahan air limbah, Perseroan menggunakan sistem pengolahan biologis dengan lumpur aktif (activated sludge) dengan perlakuan fisika dan kimiawi untuk memastikan air limbah terolah dapat dialirkan secara aman ke badan penerima.

Seluruh bubur kertas (pulp) yang digunakan Perseroan memiliki dokumentasi lacak balak yang menjamin bahwa bahan baku tersebut berasal dari sumber yang dapat dilacak dan legal. Sistem Lacak Balak (Chain of Custody/CoC) bertujuan memastikan tidak ada bahan baku kayu yang diperoleh secara ilegal masuk ke dalam rantai pasokan. Implementasi sistem ini secara keseluruhan diverifikasi oleh badan sertifikasi independen, melalaui beberapa skema audit baik yang bersifat wajib (mandatory) maupun sukarela (voluntary).

Perseroan telah memperoleh sertifikasi Lacak Balak (Chain of Custody/CoC) berdasarkan standar PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification) sejak tahun 2017. PEFC adalah program pengesahan standar sertifikasi hutan terkemuka yang diakui secara internasional yang mendukung terlaksananya pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Beranggotakan 55 negara dan telah mendukung 48 skema sertifikasi hutan nasional di seluruh dunia, saat ini, skema sertifikasi PEFC merupakan skema sistem sertifikasi hutan terbesar di dunia, dengan luas hutan yang telah tersertifikasi sebesar lebih dari 320 juta hektar. Sertifikasi memungkinkan Perseroan untuk dapat menyatakan secara pasti bahwa produk-produknya yang bersertifikasi PEFC berasal dari hutan yang dikelola secara lestari. 117 Sejak akhir 2014, PEFC telah mendukung secara formal salah satu skema sertifikasi di Indonesia, yaitu Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC). Dukungan ini akan memudahkan industri kertas untuk mendapatkan bahan baku dengan standar PEFC dari pasar dalam negeri.

Selanjutnya sesuai dengan perundangan dan peraturan pemerintah Indonesia, Perseroan juga berkomitmen untuk menjalankan operasinya sesuai dengan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). SVLK merupakan sistem yang disusun pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan pemangku kepentingan nasional dan internasional untuk memastikan semua produk kayu Indonesia yang diperdagangkan telah memiliki status legalitas dan bisa dilacak asal muasalnya. Negara-negara importir produk berbasis kayu dari Indonesia akan memiliki kepastian bahwa produk-produk dengan sertifikasi SVLK telah mengikuti standar tinggi untuk legalitas kayu yang setara dengan sistem Lacak Balak dari negara-negara lain di dunia.

Sejak bulan November 2016, Uni Eropa secara resmi mengakui SVLK sebagai standar yang diakui dalam kerangka Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) melalui diaktifkannya FLEGT-VPA (Voluntary Partnership Agreement) antara Uni Eropa dan Indonesia. Dengan diaktifkannya FLEGT-VPA ini, produk-produk dengan logo SVLK akan lebih mudah masuk ke pasar Uni Eropa tanpa harus melakukan proses uji tuntas (due diligence). Pabrik perseroan memiliki sertifikat SVLK sejak tahun 2017. Audit sertifikasi ini dilakukan oleh SCS Global Service Indonesia, sebuah perusahaan jasa sertifikasi independen dan merupakan bagian dari SCS Global Services yang berkantor pusat di Amerika Serikat. Sertifikat untuk pabrik berlaku sampai tahun 2023.

Perseroan mendukung komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, lebih dari 90% sumber daya energi pabrik OKI berasal dari produk limbah terbarukan yang diperoleh dari proses pembuatan bubur kertas (pulp). Perseroan terus berupaya meningkatkan penggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan mengurangi penggunakan bahan bakar fossil. Perseroan, melalui APP Sinar Mas bekerjasama dengan para pemasok kayu pulp-nya dalam berbagai inisiatif konservasi keanekaragaman hayati, antara lain usaha konservasi untuk melindungi gajah Sumatra. Usaha ini merupakan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang relevan, termasuk LSM lokal dan internasional, dan juga Pemerintah, akademisi dan kelompok masyarakat.

Perseroan dan pemasok kayu pulp-nya mempunyai proyek untuk melindungi populasi gajah Sumatra di sekitar lokasi pabrik dan di beberapa kantong gajah lainnya di sepanjang Sumatra. Pemulihan populasi gajah Sumatra memerlukan upaya terintegrasi dan perubahan dasar yang melibatkan multipihak. Para pemasok kayu pulp perseroan dengan bantuan para pakar konservasi gajah menjadikan konsesi pemasok sebagai perusahaan HTI yang ramah dengan konservasi gajah Sumatera. Perseroan juga menyelenggarakan pameran untuk meningkatkan kesadaran akan konservasi satwa liar dan mengadakan acara khusus dengan surat kabar lokal untuk meningkatkan kesadaran. Berdasarkan survei terakhir ada sekitar 127 gajah di daerah tersebut, tingkat populasi yang kami yakini akan berkelanjutan dalam jangka panjang.

 

Tanggung jawab sosial (CSR) perseroan

 

Perseroan berkomitmen untuk mendukung kehidupan masyarakat di sekitar area operasional. Sesuai dengan Sustainability Roadmap Vision 2020 APP Sinar Mas, Perseroan berkomitmen untuk memberi dampak positif bagi masyarakat di sekitar area operasi melalui implementasi program pemberdayaan masyarakat yang juga mengarah pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan kerangka pembangunan dunia yang berisi 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat waktu yang telah ditentukan oleh Perserikatan BangsaBangsa (PBB). Selain SDGs, program CSR Perseroan juga dilaksanakan selaras dengan program pemerintah, sehingga sekaligus berkontribusi pada proses pembangunan secara umum. 118 Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan bersama dengan mitra kerja, pemerintah daerah serta masyarakat sebagai bentuk pelibatan aktif pemangku kepentingan. Perseroan memfokuskan program CSR pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ekonomi, air bersih dan sanitasi. Semua program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga menjadikan masyarakat lebih mandiri.

Salah satu program CSR Flagship Perseroan adalah dukungan pembangunan 60 PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/TK di desa-desa sekitar area operasi Perseroan. Pembangunan PAUD ini beserta infrastrukturnya seperti WC, alat permainan edukatif, mebeler dan lainnya. Pembangunan PAUD/TK dilaksanakan antara kurun waktu 2016-2018. Proses pembangunan PAUD/TK bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten OKI melalui DInas Pendidikan, pemerintah desa dan masyarakat setempat. Selain itu, Perseroan juga mendukung biaya operasional PAUD selama 3 tahun dan setelahnya diserahkan ke pemerintah. PT. OKI juga mendukung peningkatan kapasitas guru TK/PAUD melalui pelatihan guru. Dengan dukungan ini diharapkan tingkat Pendidikan amsyarkat semakin meningkat.

Terkait pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020, Perseroan mendukung pemerintah untuk menanggulangi pandemi melalui program pencegahan dan penanganan. Kegiatan yang dilakukan melalui kampanye tentang pola hidup bersih dan sehat, penerapan protokol pencegahan Covid-19, dukungan masker medis, dukungan bahan baku disinfektan, dan lainnya. Program ini berkolaborasi dengan pemerintah setempat seperti Dinas Kesehatan, puskesmas, pemerintah desa dan lain sebagainya.

Berikut beberapa kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh Perseroan:

  1. Charity

    • Peningkatan akses air bersih melalui distribusi air bersih pada musim kemarau;

    • Dukungan hewan kurban;

    • Dukungan ke masyarakat dan pemerintah untuk hari besar nasional dan keagamaan, seperti hari kemerdekaan RI, dukungan kegiatan bulan Ramadhan, dll;

    • Dukungan buku tulis SIDU untuk anak sekolah;

    • Dukungan sembako murah untuk masyarakat;

    • Santunan anak yatim.

  2. Infrastruktur

    • Dukungan pembangunan dan revitaslisasi jalan dan jembatan masyarakat;

    • Dukungan pembangunan rumah ibadah, pondok pesantren dan fasilitas umum;

    • Dukungan pembangunan 60 TK/PAUD di area sekitar pabrik.

  3. Pengembangan Kapasitas

    • Kampanye pelestarian lingkungan dan dukungan penanaman pohon;

    • Kegiatan pelatihan kader Posyandu dan atau bantuan fasilitas Posyandu;

    • Dukungan beasiswa Akademi Teknik Pulp dan Kertas;

    • Fasilitasi pendampingan sekolah vokasi;

    • Dukungan pelayanan dan kampanye kesehatan untuk masyarakat;

    • Dukungan pencegahan dan penanganan covid 19;

    • Peningkatan kapasitas untuk guru TK dan PAUD melalui pelatihan, dan lainnya.

  4. Pemberdayaan Masyarakat

    • Pemberdayaan petani sekitar pabrik melalui pelatihan, studi banding, dukungan sarana produksi pertanian dan dukungan lain;

    • Pemberdayaan petani melalui program cetak sawah;

    • Peningkatan akses dan kualitas pendidikan melalui bantuan biaya operasional PAUD selama 3 tahun di Kabupaten OKI;

    • Peningkatan akses air minum dan air bersih melalui bantuan RO;

    • Pemberdayaan peternak unggas mentog; • Pemberdayaan petani kopi sekitar pabrik.

 

ENVIRONMENT 

Suaka Margasatwa Padang Air Sugihan

Kawasan yang luasnya sekitar 86.932 hektare ini terletak beberapa kilometre dari Kawasan Hutan Tanaman Industri dan Mills OKI Pulp and Paper. Wilayah yang merupakan rawa gambut datar, yang merupakan habitat alami gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Bentang alam Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor diapit lahan gambut yang dikelola untuk kepentingan ekonomi. Seperti perkebunan sawit, HTI (Hutan Tanaman Industri) dan sonor atau menanam padi di lahan gambut yang sebelumnya dibakar. Selain menjadi habitat alami gajah sumatera, termasuk menjadi lokasi sekolah gajah, wilayah yang sebagian besar dulunya eks HPH ini, ditetapkan pemerintah melalui SK Penunjukan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 sebagai suaka margasatwa, juga menjadi habitat beruang madu, rusa sambar, siamang, serta sejumlah jenis burung seperti rangkong dan raja udang.

Selain berbatasan dengan Hutan Tanaman Industri, ada lima desa di Kecamatan Pangkalan Lampan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang berbatasan langsung dengan suaka margasatwa tersebut. Kelima desa itu adalah Perigi Talang Nangka, Air Rumbai, Rambai, Bukit Batu, dan Riding. Meskipun pendapatan utama masyarakat dari berkebun karet, tapi sekitar lima ribu kepala keluarga di lima desa tersebut menjadikan lahan gambut yang masuk suaka margasatwa, khususnya gambut rendah, sebagai lokasi bersonor pada musim kemarau panjang. Luas lahan yang biasa diakses masyarakat sekitar 20 ribu hektare.

Dengan kondisi tersebut OKI Pulp & Paper melalui tim Asia Pulp & Paper membuat koridor Gajah yang akan menghubungkan lima kantong gajah yang ada di kawasan HTI yang terhubung dengan areal konsesi restorasi ekosistem.  Sebagai upaya preventif, perusahaan juga menyiapkan Tim Satgas Konflik Satwa dengan Manusia, dan pembuatan barier untuk areal permukiman.

Sebagai penunjang koridor, perusahaan juga melakukan penanaman rumput gajah sebagai konsumsi kawanan gajah. Lokasi rumput gajah ini berada di konsesi pemasok perusahaan, yaitu PT BAP seluas 16 hektar, di PT BMH seluas 13 hektar, dan PT SBA seluas 12 hektar. Selain itu bakal dibuat salt lick (tempat menjilat garam alami) untuk gajah sebanyak 34 lokasi. PT BAP [9 lokasi], PT BMH [13 lokasi] dan PT SBA [12 lokasi].

“Kami juga memasang seratusan rambu wilayah lintasan gajah, dan terus melakukan sosialisasi mitigasi konflik satwa dengan manusia bersama karyawan, kontraktor dan masyarakat,” katanya. “Jika pakan tersedia, kemungkinan kawanan masuk ke pemukiman juga menjadi kecil.”

MANAGEMEN ENERGI

Recovery_Boiler
Pabrik OKI telah dilengkapi dengan teknologi lingkungan tercanggih yang ada saat ini. OKI Pulp & Paper menggunakan sistem baru yang disebut bark gasification, menggunakan kelebihan kulit kayu yang dihasilkan oleh industri untuk menghasilkan energi. Teknologi ini dapat mengurangi konsumsi minyak dan gas pada tanur kapur hingga 80 persen dan menggunakan kulit pohon sebagai biofuel. Boiler pemulihan (black liquor), ketel listrik (kulit kayu), dan teknologi gasifikasi kulit kayu (debu dan kulit kayu) dapat menghasilkan sekitar 750 Megawatt listrik, murni dari energi terbarukan. Pabrik OKI dirancang untuk mencapai standar emisi industri tertinggi; khususnya, pabrik telah dirancang untuk memenuhi kriteria Arahan Pengendalian dan Pencegahan Polusi Terpadu (IPCC) Uni Eropa. Pabrik tersebut juga akan menciptakan sekitar 10.000 lapangan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Niat kami adalah memprioritaskan pekerja dari Sumatera Selatan dalam kebijakan rekrutmen kami, sejalan dengan rencana Gubernur Sumatera Selatan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan mengembangkan ekonomi lokal.

APP Sustainability

APP Sustainability

Tumbuhkan Esok Bersama

Visi kami untuk memproduksi pulp dan paper yang efisien dan inovatif melalui praktik kehutanan yang bertanggungjawab.

Learn More

CSR

CSR

OKI Pulp & Paper berkomitmen mendukung penyediaan oksigen cair dan oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien Covid-19 di sejumlah daerah. Komitmen tersebut akan diwujudkan melalui pengadaan 1.200 ton stok oksigen per bulan yang akan dipasok oleh PT. OKI Pulp & Paper Mills, PT. Indah Kiat Pulp & Paper- Perawang Mills dan PT. Industri Pulp & Kertas Papirus. Oksigen cair sebanyak 1.200 ton ini diharapkan mampu mengisi sekitar 1.000.000 tabung oksigen medis dengan volume 1M3. Hingga September 2021, 1300 ton Oksigen telah didistribusikan melalui video.

Selama pandemi, pabrik OKI mengoptimalkan produksi oksigen hariannya untuk memasok oksigen bagi pasien COVID-19. Dengan mengoptimalkan produksi oksigen cair, perusahaan dapat membantu mengatasi kekurangan oksigen di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Jambi dan Jawa. Penyerahan perdana dilakukan dengan menggunakan 2 unit ISO Tank berkapasitas 15 ton (total 30 ton) untuk diangkut ke pusat distribusi kemudian diisi ke dalam tabung oksigen untuk segera disalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan..

1. Membangun Fasilitas Pendidikan Di Seluruh Kabupaten

60 fasilitas pendidikan anak usia dini telah dibangun di seluruh kabupaten

2. Beasiswa dan Lapangan Pekerjaan untuk Mahasiswa Lokal

Peta lokasi penerima beasiswa

3. Rumah Pintar untuk Literasi Digital

Laboratorium Digital di SIMPANG HERAN village, AIR SUGIHAN. Terletak dalam Kawasan kompleks sekolah yang terintegrasi dengan akses internet

4. Buku Gratis untuk Pelajar

Pelajar menerima bantuan buku tulis

5. Fasilitas Air Minum untuk Masyrakat

OKI Mills membangun 21 unit sarana pengolahan air minum (RO) berkapasitas 600 galon air siap minum di 10 desa

6. Farmers Empowerment

Membangun 900 hektar lahan pertanian di Desa Jati Mulya

Upacara pembukaan

 

Petani di awal masa tanam

Petani menerima mesin pemanen

Petani saat panen

Pembangunan jalan dari Sei Rasau – Pelabuhan Baung

Aset Penerbit